diary Beth's


Prolog

Namaku Det. Aku adalah seorang psikiater. Aku ingin menceritakan sebuah kasus yang pernah kutangani. Menurutku, kasus ini begitu mengerikan dan aku sendiri tak pernah menyangka kalau hal ini bisa terjadi. Kasus ini kuberi nama Beth. Ya, sesuai dengan nama seorang gadis kecil yang terlibat dalam kasus ini.

About the case

Biar kuceritakan sedikit. Kasus ini adalah kasus pembunuhan yang kurasa adalah yang paling keji. Tiap korbannya disiksa hidup-hidup. Ada yang dikuliti hidup-hidup dan kemudian disiram dengan air garam. Ada juga yang ususnya ditarik keluar pada saat sang korban masih hidup.

Aku sama sekali tak pernah menyangka ada orang yang begitu tega melakukannya. Apalagi setelah pelakunya tertangkap. Tak pernah ada yang menyangka apalagi percaya. Bahkan kurasa kaupun takkan percaya. Pelakunya adalah Beth. Seorang gadis kecil berusia 12 tahun. Mendengar umurnya saja kau mungkin takkan percaya, apalagi setelah melihat penampilannya. Aku bahkan tidak percaya sampai sekarang. Gadis itu terlihat begitu polos dan lugu dengan pembawaan yang tenang tapi juga ceria. Kata-kata yang diucapkannya pun begitu dewasa, seakan ia adalah orang bijak yang telah berusia 80, 90, atau mungkin 100 tahun, begitu filosofis.

Setelah gadis itu dipenjara, tingkahnya agak aneh. Ia suka tersenyum bahkan tertawa sendiri. Ia bahkan suka menyakiti dirinya sendiri (entah darimana ia dapat senjata untuk melakukannya).

Karena tertarik pada gadis kecil itu, akhirnya kutawarkan diriku kepada pihak kepolisian untuk memeriksanya. Setelah kuperiksa, ternyata memang benar. Ia mengalami gangguan pada mentalnya. Tak dapat kuperkirakan apa yang telah membuatnya seperti ini.

Akhirnya iapun dipindahkan ke rumah sakit. Di sana tingkahnya pun tetap sama. Namun akhirnya, lama-kelamaan ia mulai membaik. Ia lebih sering duduk diam di pojok ruangan. Karena itulah kupikir mungkin kesempatannya untuk sembuh masih ada.

Kisah ini sesaat mengingatkan kita pada aktris muda Daveigh Chase yang memerankan Samara dalam sebuah film. Seorang bocah misterius yang juga aneh, bernasib tragis dan berbahaya.
Namun, ternyata aku salah. Pada tanggal 17 Juli 1989 pagi harinya, kira-kira pukul 5 pagi, aku mendapat kabar bahwa Beth telah meninggal akibat kehabisan darah karena luka sayatan di pergelangan tangannya. Akupun bergegas ke rumah sakit itu. Di sna kulihat ia sedang duduk di pojok ruangan. Ia tampak begitu tenang bahkan seperti tidur. Di sampingnya kulihat sebuah buku yang terbuka dengan beberapa bercak darah yang mewarnai halaman buku itu. Bahkan kata-kata terakhir di buku itu ditulis dengan darah. Ternyata itu adalah buku harian miliknya yang ditulisnya untuk yang terakhir kali. Kubuka dan kubaca. Hanya beberapa lembar yang telah ditulisinya. Penuh dengan tulisan panjang bahkan beberapa puisi.

Kupikir akan lebih baik, bila kau melihatnya sendiri


Beth's Diary

27 September 1988

Akhirnya , hari ini kuputuskan untuk menuliskan semua pemikiranku dan semua perasaanku di buku ini, walaupun hanya untuk membagi dan meringankan perasaanku. 09:00

30 September 1988

Terkadang aku berpikir dunia ini seakan menolak kehadiranku. Bukan, bukan dunia yang menolakku, tapi orang-orang di sekelilingku. Merekalah yang menolakku. Tapi kenapa? Aku sudah berusaha yang terbaik, tapi kenapa mereka seakan tidak pernah puas?
Biarlah. Karena ini adalah ujianku, ujian hidup untukku. Dan aku yakin, di antara mereka semua pasti ada yang benar-benar menyayangiku, benar-benar mengerti aku. Suatu saat, aku pasti bertemu dengannya. Atau mungkin, aku sudah bertemu dengannya dan ia ada di dekatku selama ini. Yah, setidaknya ini memberiku harapan baru. Harapan untuk hidup baru yang lebih baik.

Dalam setiap hal, keberhasilan, kegagalan, kesenangan, kesedihan, pasti ada harapan. Mungkin sekarang roda kehidupanku sedang memutar titik puncak kehidupanku ke bawah. Tapi, suatu saat pasti akan naik kembali, asalkan aku terus melangkah maju dan tidak berhenti di tempat. Ya, aku pasti akan naik kembali menuju puncak kehidupanku. Aku pernah berada di atas, dan kini aku di bawah, tapi pasti aku akan berada di atas lagi. Suatu saat, pasti. Ini hanya sekedar ujian hidupku. Kalau aku bisa melewatinya, pasti akan datang ujian lain lagi, begitu seterusnya, sampai akhirnya tugasku di dunia selesai. Aku yakin aku pasti bisa. 09:24

2 Oktober 1988

Kemarin hari Selasa, benar-benar ribut di sekolah, banyak masalah di sana-sini. Yah, mungkin masalah mereka sudah selesai, tapi ada satu yang belum dan mungkin takkan pernah selesai, diriku sendiri. Bukan masalahku, tapi yang jadi masalah justru adalah diriku sendiri, perasaanku. Aku hamper saja jatuh dan putus asa. Namun, untunglah aku bisa bertahan, aku bisa bangkit kembali setelah jatuh.

Akhir-akhir ini, entah bagaimana dan entah mengapa, aku bisa berpikir ingin bunuh diri. Setiap kali ke sekolah, pasti aku ingin ke atap. Dan tiap kali melihat pemandangan dari sana, entah mengapa, ingin sekali rasanya melompat turun dari sana. Untung saja aku berpikir panjang, kalau tidak, entah bagaimana jadinya. Memang sich, aku ingin melihat reaksi mereka ketika melihatku melompat, tapi itu pemikiran yang gila, tidak masuk akal, dan tidak perlu kupikirkan lagi, tidak boleh kulakukan.

Akhir-akhir ini juga, entah mengapa, aku ingin sekali mencurahkan seluruh kasih sayangku untuk orang-orang di sekelilingku, seolah aku tidak akan pernah bertemu dengan mereka lagi, seolah waktuku di dunia sudah hampir habis. Ingin sekali rasanya menyelesaikan segala sesuatu sebaik-baiknya agar aku tidak menyesal nanti. Entah mengapa, aku tidak tahu kenapa aku bisa berpikir seperti ini. Apakah aku salah? Kenapa aku bisa berpikir seperti ini? 10:00

4 Oktober 1988

Kadang-kadang aku berpikir, aku berusaha untuk mengerti orang lain, apakah mereka ingin mengerti aku? Pernahkah terpikir oleh mereka, apa yang sebenarnya kupikirkan dan kurasakan ?

Biarpun semua orang membenciku, aku tetap tidak mampu membenci mereka. Karena aku sayang pada mereka, karena itu, yang ada di perasaanku hanya rasa sedih bila mereka membenciku. Aku hanya bisa berusaha lebih, supaya bisa menghilangkan atau setidaknya mengurangi kebencian mereka padaku. Apakah aku orang yang begitu menyebalkan? Apakah aku begitu menjijikkan di mata mereka? Apakah aku begitu hina? Rasa sedih di hatiku menumpuk hingga akhirnya menjadi amarah, tapi aku tetap tak bisa membenci mereka. Lagi-lagi yang bisa kulakukan hanya menangis, meratapi nasibku, meratapi hatiku yang telah hancur berkali-kali oleh terpaan emosi dunia. Hatiku telah hancur berulang kali dan telah kususun sekeping demi sekeping berulang kali pula. Aku tidak tahu sampai kapan aku bisa bertahan. Mungkin aku stress atau trauma, tapi kuharap aku bisa terus bertahan. 11:05

8 Oktober 1988

Aku terkadang suka dengan kesendirianku. Dulu, aku selalu mengeluh mengenai kesendirianku, namun kini aku menikmatinya, aku menyukainya karena di saat itulah aku bisa berpikir banyak seperti yang kulakukan saat ini. Dulu aku selalu membutuhkan orang lain untuk menghiburku. Tapi aku belajar untuk menghibur diriku sendiri, kubiarkan nuraniku bicara. Dengan cara inilah aku bisa bertahan sampai hari ini.

Ingin sekali rasanya bisa mengetahui isi hati orang-orang di sekelilingku, karena itulah aku belajar untuk mengetahui sifat-sifat orang lain, perasaan orang lain, dan kebiasaan orang lain supaya kelak aku bisa lebih berhati-hati agar tidak menyakiti perasaan orang lain. Ingin sekali aku bisa membantu orang lain, menguatkan mereka, menghibur mereka, namun aku tak mampu, aku tak bisa menghibur orang lain. Karena itulah aku belajar. Kukumpulkan kata-kata yang sekiranya mampu menguatkan diriku dan orang lain. Aku akan selalu berusaha agar orang-orang mau menyayangiku seperti aku menyayangi mereka. 12:00

13 Oktober 1988

Hari ini aku mencoba untuk membuat puisi, siapa tahu bisa lebih membuatku lega. Lagipula jelek tidaknya khan tidak ada yang tahu, toh ini hanya akan kubaca sendiri. Yah, aku hanya bisa berharap, puisi ini akan dapat membantuku kelak bila kubutuhkan.
Puisi pertamaku ini kuberi judul +/- kehidupan dunia. Moga-moga hasilnya bagus ya, Diary.

+/- Kehidupan Dunia

Biarlah kunikmati kesendirianku ini
Agar aku bisa lebih menghargai kebersamaan.

Biarlah kucicipi kesedihan
Agar aku bisa lebih menghargai kegembiraan

Biarlah kuteteskan air mata
Agar aku bisa lebih melahirkan tawa

Biarlah kurasakan duka
Agar aku bisa lebih menyukai suka

Biarlah aku berharap
Agar aku bisa lebih berusaha

Segala hal memiliki positif
Segala hal memiliki negatif

Setiap hal memiliki lawannya
Namun yakinlah kau bisa melaluinya

Setiap kali jatuh
Bangunlah
Maka kau akan dapat merasakan
Betapa adil dan indahnya dunia.
14:21

15 Oktober 1988

Terkadang aku merasa, saat orang lain berjalan maju, aku seorang diri berjalan mundur jauh ke belakang. Saat orang lain semakin dewasa, aku semakin kekanak-kanakan. Saat orang lain tahu arah tujuannya, aku tidak tahu arah tujuanku.

Terkadang aku juga merasa aku seperti sebutir pasir. Begitu kecil, tak terlihat. Tak tahu mana kawan, mana lawan. Terkadang aku merasa, aku tak berguna. Aku lumpuh, tak tahu arah tujuanku. Aku buta, tak dapat melihat jalanku sendiri. Aku bisu, tak dapat menanyakan arah tujuanku. Aku tuli, tak dapat mendengar panggilan untukku.

Namun satu hal yang kutahu pasti. Hatiku tahu kemana aku harus melangkah. Hatiku tahu dimana jalanku. Hatikulah yang bertanya dan menjawab. Dan, hatikulah yang mendengarkan panggilan untukku. Karena satu hal juga yang pasti. Hatiku tidak tuli. Hatiku tidak bisu. Hatiku tidak buta. Dan hatiku tidak lumpuh. 22:00

30 November 1988

Indah. Jelek. Sempurna. Cacat. Masing-masing adalah dua hal yang berbeda. Namun, masing-masing juga adalah hal yang sama. Orang-orang bilang bagus, yang lain bilang jelek, padahal itu adalah benda yang sama. Mereka bilang yang sempurna itu yang bagus. Padahal kalau dipikir-pikir, dilihat-lihat, yang cacat juga bisa jadi bagus, kalau cara pandang kita diubah.

20 Maret 1989

Diary, sudah lama sekali ya, aku tidak mencurahkan perasaanku padamu. Tahu tidak, rasanya aku berubah. Kini aku lebih berani. Untuk mengutarakan pendapatku, kemampuanku, ketidaksetujuanku, dan hal yang lainnya lagi. Dan kini aku pun sudah tidak terlalu sedih lagi dengan kondisiku yang dulu maupun yang sekarang. Buat apa disesali, biar sajalah. Aku akan mencoba untuk menikmati hidup. Walaupun mereka mencoba untuk menjatuhkanku, aku akan tetap bangkit kembali. Aku tidak akan kalah dari mereka. Ya, aku tidak akan kalah. 23:00

Epilog

16 Juni 1989

Akhir-akhir ini aku aneh. Terkadang aku merasa seperti iblis, tapi kadang seperti malaikat. Terkadang aku melakukan hal-hal tanpa pikir panjang, tapi untunglah hal-hal itu adalah hal-hal yang baik.Tak pernah terpikir olehku kalau aku sanggup melakukan hal-hal keji dan kejam walaupun dalam pikiranku. Tapi, ya, aku melakukannya. Pikiranku liar. Saat akun marah, kusiksa dan kubunuh mereka yang membuatku marah dalam pikiranku. Tapi, setelah itu kuhidupkan mereka kembali, dan aku mulai menyiksa diriku di depan mereka. Kubunuh diriku sendiri. Kubayangkan reaksi mereka dan aku tertawa. Aku tersenyum sinis, sedih, perih, sakit. Akhirnya aku mati menyedihkan di dalam pikiranku sendiri.

Aku takut. Aku takut sekali. Aku takut pada diriku sendiri. Hatiku kadang bertanya, apakah ini benar? Walaupun hal itu membuatku lega, tapi apa aku boleh berpikir seperti itu? Dan aku tahu jawabannya. Tidak hal ini salah. Pikiranku ini salah. Walaupun hal ini bisa membuatku terlihat sempurna dan lebih tenang di luar, tapi ini salah. Pikiranku sama halnya dengan pikiran seseorang yang terganggu pikirannya alias ORANG GILA.

Ya, itu pikiran yang gila. Dan aku takut. Takut pada diriku sendiri. Aku takut bila aku selalu berpikir seperti itu untuk menenangkan diriku sendiri, aku tidak akan bisa membedakan lagi antara kenyataan dan khayalan.

Aku takut karena pemikiranku ini, suatu saat aku akan meringkuk di balik jeruji rumah sakit jiwa. Sendiri meringkuk di pojok ruangan tanpa ada yang berani mendekatiku karena aku yang telah menjadi liar karena pikiranku. Tapi, kupikir lagi, mungkin ada baiknya karena setidaknya aku tidak merugikan ataupun menyakiti orang lain.

Satu hal yang lebih kutakutkan lagi. Aku takut karena pikiranku ini, aku akan meringkuk di balik jeruji yang lain. Jeruji penjara. Aku takut kelak aku akan menyakiti, melukai, atau bahkan membunuh orang lain tanpa dapat kuhidupkan kembali. Hingga akhirnya 1, 2, 3, atau mungkin lebih, orang-orang yang membuatku marah, kulenyapkan dengan tanganku sendiri. Yang lebih buruk lagi bila kulakukan dengan tersenyum. Aku takut, Benar-benar takut, bila kelak hal itu benar-benar terjadi.

Tapi kalau kupikirkan lagi, mana mungkin aku sanggup melakukannya, memikirkannya saja sudah takut. Mungkin hal itu takkan terjadi.

Namun ternyata aku salah, hal itu memang terjadi. Pikiranku semakin lama semakin liar dan mempengaruhi emosiku. Mula-mula aku memang hanya mudah marah, namun lama kelamaan, aku mulai berani memukul, hingga akhirnya aku berani menggunakan senjata.

Kini, yang kutakutkan telah terjadi. Tidak hanya satu, tapi keduanya. Ya, aku telah melakukannya. Semua orang yang membuatku marah, kesal, dan yang kubenci telah hilang. Kulenyapkan dengan mudah karena mereka tak pernah menyangka aku akan menyerang mereka tanpa memberi mereka kesempatan untuk lari atau untuk membalas. Akhirnya setelah beberapa duri kulenyapkan, aku dibawa ke balik jeruji penjara.

Orang mungkin tidak akan percaya pada apa yang telah kulakukan. Ya, mereka memang tidak percaya. Anak perempuan yang manis mana mungkin sanggup melakukannya. Tapi, aku memang melakukannya. Dan aku puas. Ya, aku puas.Tapi kini aku menyesal, tapi aku juga senang. Aku juga merasa takut. Aku tidak tahu lagi apa yang sebenarnya kurasakan. Semuanya bercampur aduk. Aku diperiksa. Dan setelah itu, di sinilah aku sekarang. Di balik jeruji rumah sakit jiwa. Aku dikurung karena aku dianggap berbahaya. Dua hal yang kutakutkan telah terjadi. Dan pikiranku kini kosong, walaupun terkadang pikiran itu kembali lagi, bahkan lebih liar, gila, kejam, dan sadis. Tapi aku menikmatinya.

Bila aku orang gila. Dan kau membaca buku harianku ini, dua hal yang ingin kutanyakan padamu. Apa kau pernah punya pikiran sepertiku? Dan apa menurutmu, buku harianku ini dapat kau percaya?

Mungkin ini yang terakhir dariku, karena kini setelah tak ada lagi orang yang dapat kulukai, aku melukai diriku sendiri. Mungkin dengan ini semuanya akan berakhir, karena aku sudah sangat lelah.

Ya, mungkin saja. Mungkin.
02:15

*Det

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

5 Orang Terkenal yang menjadi gila


1. KURT COBAIN (1967-1994)
Bisa jadi ia menyesal telah menciptakan Smells Like Teen Spirit. Menjadi artis top bukanlah cita-citanya ketika ia mendirikan Nirvana. Kurt hanya ingin bermain musik untuk menyalurkan rasa marah, kesepian, depresi dan jenis ke-bete-an lainnya yang didapat akibat berbagai kejadian traumatis seperti perceraian orang tuanya samapai sering dipukuli di sekolah karena dianggap culun dan bego.
Tahun 1991…BUM…! Album Nevermind meledak. Mereka menjadi icon generasi baru di seluruh dunia dan menjadi salah satu band paling berpengaruh sepanjang masa. Maka, Cobain bertambah stress.
TANDA-TANDA KEGILAAN:
Membuat lirik lagu yang sulit dimengerti, menghancurkan peralatan musik, mengenakan gaun baby doll di panggung, menantang Axl Rose berkelahi, menikah dengan Courtney Love, mengkonsumsi heroin bersama Courtney yang tengah hamil, dan membuat lagu I Hate My Self and I Want To Die yang juga diusulkan sebagai judul album ketiga Nirvana (ditolak mentah-mentah dan diganti menjadi In Utero).
TRAGIS:
Kurt sudah berulang kali mengatakan soal bunuh diri. Tapi pada tanggal 4 Maret 1994, upaya itu direalisasikannya dengan menelan sekitar 50 butir pil painkiller dibanjur sampanye. Kombinasi yang mematikan, namun gagal. Cobain yang sudah koma dilarikan ke rumah sakit dan selamat. Beberapa minggu kemudian, ia menjalani program detox di L.A., tapi belum selesai, ia kabur dan menghilang. Ibunya melaporkan kasus ini ke polisi, tetapi tanggal 7 April, vokalis berambut gondrong tanggung itu ditemukan dengan kepala berlubang di pondok kecil di halaman rumahnya di Seattle, bersama dengan shotgun yang masih menempel di dagunya dan catatan bunuh diri yang ditujukan kepada Boddah (sahabat khayalannya), Courtney dan Fraces Bean, putrinya. Dalam suratnya antara lain ia mengatakan sudah tidak tahan menjadi pusat perhatian. Aksinya itu kemudian ditiru oleh beberapa fans-nya yang juga gila di Amerika dan negara-negara lainnya.

2. ADOLF HITLER (1889-1945)
Orang gila sejati, the ultimate megalomaniac. Semua orang juga tahu dialah orang yang memulai Perang Dunia II. Tapi siapa sangka di masa mudanya di Austria , ia kabur menghindari wajib militer, tertangkap untuk kemudian dilepaskan lagi karena dinilai kurang sehat dan terlalu lemah untuk menyandang senjata. Ketika PD I mulai, ia akhirnya bergabung secara sukarela dengan angkatan bersenjata Jerman.
TANDA-TANDA KEGILAAN:
Ketika ibunya meninggal, Hitler yang berusia 18 tahun berjam-jam memandangi mayat ibunya dan membuat gambar-gambar sketsa (ia memang mempunyai bakat seni tinggi). Kebenciannya akan orang Yahudi sudah timbul waktu itu karena dokter yang merawat ibunya berkebangsaan Yahudi dan gagal menyelamatkannya. Setelah dewasa, ia mencukur kumisnya berbentuk kotak (dan menjadi inspirasi para pelawak). Ia menganggap bangsa Jerman (ras Arya) adalah manusia paling hebat di dunia dan sebagai bangsa terunggul, Jerman harus melebarkan wilayahnya dengan kekuatan dan memperbudak bangsa lain, misalnya bangsa Slavia, yang kelasnya lebih rendah-ini masih untung dibandingkan bangsa Yahudi, yang tidak termasuk kelas apapun selain sebagai musuh yang harus dihancurkan. Lawan-lawan politiknya di dalam negeri dibunuh, sehingga tidak ada lagi yang menghalangi rencana gilanya menyerang wilayah Eropa Timur.
TRAGIS:
Sekali gila tetap gila… sampai saat terakhir. Menghadapi serbuan sekutu yang marah pada 30 April 1945 Hitler bersembunyi di sebuah bunker bawah tanah di Berlin . Menyadari tak ada jalan kabur, Hitler melangsungkan upacara pernikahan dengan pacarnya, Eva Braun, dan menyuruhnya minum racun hingga tewas. Ia sendiri memilih menembak kepalanya. Mayat keduanya ditemukan dalam keadaan gosong terbakar.

3. MICHAEL HUTCHENCE (1960-1997)
Sebagai salah satu rocker terseksi, Michael menikmati popularitasnya dan berhasil menggamit sejumlah cewek top, termasuk supermodel Helena Christensen dan penyanyi mungil nan seksi, Kylie Minogue.
TANDA-TANDA KEGILAAN:
Kehidupannya mulai kacau setelah Michael berhubungan dengan Paula Yates, mantan penyiar TV yang juga mantan istri rocker gaek Bob Geldof. Kehidupan mereka menjadi bulan-bulanan media-diantaranya ia dicap merebut istri Geldof. Michael juga pernah terlibat insiden menyerang paparazzi. Masalah lain yang dihadapi adalah perebutan hak asuh atas anak Paula dan Geldof. Depresi yang dialaminya menyebabkan ia harus dirawat psikiater. Michael kemudian diberi obat yang harus selalu diminumnya, yaitu Prozac. Meski begitu, psikiaternya menyatakan tak pernah ada gejala bahwa pasiennya akan melakukan bunuh diri. Bahkan ayahnya yang makan malam dengan Michael malam sebelumnya mengatakan Michael terlihat ceria. Ia juga sedang semangat mempersiapkan tur besar 20 tahun karir INXS.
TRAGIS:
Pada 22 November 1997, Michael ditemukan tewas gantung diri menggunakan sabuk di kamar Hotel Ritz Carlton, Australia. Ada dugaan ia tak bermaksud bunuh diri. Mayatnya ditemukan dalam keadaan bugil-mungkin ia hanya bermaksud memuaskan dirinya dengan melakukan auto eroticm (onani dalam keadaan tercekik, konon menambah kenikmatan saat orgasme), namun keterusan tewas. Tapi tak ada bukti kuat yang mendukung teori ini. Sebelum kejadian, Ia menelepon beberapa orang, termasuk manajernya, Martha Troup dan meninggalkan pesan di answering machine, “Martha, Michael here…I *Censored had enough.” laporan koroner menyebutkan dalam kandungan darahnya terdapat kadar alkohol yang cukup tinggi, cocaine, Prozac dan obat-obatan lainnya.

4. SID VICIOUS (1958-1979)
Sid, alias Johan Ritchie, memang sudah kacau sejak remaja. Tapi justru karena kacau itulah ia dipilih oleh manajer The Sex Pistols, Malcom McLaren, menjadi basis band punk itu menggantikan Glen Matlock-terlepas dari fakta ia tidak bisa main bas sebelumnya. Siapa yang akan memeperhatikan suara basnya kalau mereka sedang di panggung? Tinggal pelankan amplifier bas yang dipegang Sid dan keraskan suara rekaman bas yang dimainkan gitaris Steve Jones.
TANDA-TANDA KEGILAAN:
Pacaran dengan cewek yang sama gilanya, Nancy Spungrdua sehari-hari adalah seks, menikmati narkoba dan saling memaki-pukul-tendang. Suatu kali muka Nancy bengap karena kepalanya dipukul dengan gitar oleh Sid, tapi hebatnya, Nancy yang sedang high tidak kesakitan dan menganggap tindakan itu bukan penyiksaan.
en. Mereka berdua tidak bisa dipisahkan-bagai John dan Yoko dalam versi sinting. Kegiatan mereka be
TRAGIS:
12 Oktober 1978, polisi menemukan mayat Nancy yang perutnya menganga dengan darah berceceran di mana-mana di sebuah kamar di Hotel Chelsea , New York . Di luar kamar, Sid sedang linglung mondar-mandir sambil berceloteh, “Saya telah membunuhnya, saya tidak bisa hidup tanpanya…dia pasti jatuh di atas pisau.” polisi langsung menahannya. Proses hukum tidak pernah selesai, karena pada 2 Februari 1979, Sid Vicious tewas akibat OD yang disengaja. Ia telah beberapa kali mencoba bunuh diri, termasuk salah satunya ketika ia menyilet nadinya dengan pisau sambil berteriak-teriak, “Saya ingin bersama dengan Nancy .”

5. RICHEY JAMES EDWARDS (1969-1995)
James Dean Bradfield pernah mengatakan ia berharap yang menjadi vokalis dalam band-nya, maniac Sreet Preachers, bukanlah dirinya melainkan Richey. Tapi karena terlalu pemalu, Richey yang modal bermain gitarnya pas-pasan, hanya menjadi pemain rhythm gitar. Tapi dalam membuat lirik lagu, ia adalah jenius. Sarjana sejarah yang hobi membaca buku-buku berat ini sangat piawai dalam menulis lirik lagu MSP yang berisi retorika politik dan tentu saja, kepedihan hidup.
TANDA-TANDA KEGILAAN :
Tak begitu jelas apa yang menyebabkan Richey selalu depresi. Ia mendapatkan perawatan kejiwaan dan diberikan obat Prozac oleh dokternya. Richey dikenal mempunyai kecenderungan menyakiti dirinya sendiri. Dalam suatu wawancara dengan seorang wartawan musik, ia menyiletkan kata-kata “4 Real” di lengannya-yang menyebabkan ia mendapatkan 17 jahitan. Ia juga mengagumi tokoh-tokoh yang melakukan bunuh diri seperti pejuang IRA, Bobby Sands yang tewas mogok makan dan pelukis Vincent Van Gogh, yang kata-kata terakhirnya “La tristesse durera” dijadikan judul salah satu lagu MSP. Oh, ya, mereka juga membawakan ulang lagu soundtrack film M.A.S.H berjudul Suicide Is Painless.
TRAGIS :
Memang masih misteri, namun laporan resmi Polisi Inggris menyebutkan hilang dan diduga kuat telah meninggal. Tanggal 1 Februari 1995 adalah kali terakhir orang melihat Richey. Ia pergi meninggalkan sebuah hotel di London dengan mobilnya. Keesokan harinya, manajernya melaporkan ke polisi dan pencarian dilakukan. Dua minggu kemudian, polisi menemukan mobil Vauxhall Cavaliers milik Richey diparkir diparkir di sebelah bengkel dekat dengan jembatan Severn , suatu lokasi yang sering dipergunakan orang bunuh diri. Sampai sekarang mayatnya tidak pernah diketemukan, meski ada beberapa kabar mengenai orang yang melihat Richey di suatu tempat. Mungkin berita ngawur, mengingat sampai saat ini masih banyak orang yang melihat Elvis..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Memasang Efek Bunga Sakura Di Blogspot

1. Log in ke Blogger

2. Klik Rancangan


3. Klik Tambah Gadget


4. Klik HTML/javascript


5. Masukkan kode berikut ke dalam HTML/javascript








<script type="text/javascript" src="https://sites.google.com/site/blogrudyhartono/js/SakuraRain.js"></script>


6. simpan dan lihat hasilnyaa . Gomawo :)



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Dark Side - Kelly Clarkson

There's a place that I know
It's not pretty there and few have ever gone
If I show it to you now
Will it make you run away

Or will you stay
Even if it hurts
Even if I try to push you out
Will you return?
And remind me who I really am
Please remind me who I really am

Everybody's got a dark side
Do you love me?
Can you love mine?
Nobody's a picture perfect
But we're worth it
You know that we're worth it
Will you love me?
Even with my dark side?

Like a diamond
From black dust
It's hard to know
It can become
A few give up
So don't give up on me
Please remind me who I really am

Everybody's got a dark side
Do you love me?
Can you love mine?
Nobody's a picture perfect
But we're worth it
You know that we're worth it
Will you love me?
Even with my dark side?

Don't run away
Don't run away
Just tell me that you will stay

Promise me you will stay
Don't run away
Don't run away
Just promise me you will stay
Promise me you will stay

Will you love me? ohh
Everybody's got a dark side
Do you love me?
Can you love mine?
Nobody's a picture perfect
But we're worth it
You know that we're worth it
Will you love me?
Even with my dark side?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments